Persik Jadi Persik Gudang Garam?
Samsul Hadi - detiksport
Samsul Hadi - detiksport
detiksport/Samsul Hadi
Bocoran klaim bergabungnya sponsor tersebut muncul secara tidak sengaja saat Sekretaris Persik Barnadi memberikan laporan ke Ketua Umum Samsul Ashar di sela-sela konferensi pers launching tim di Balaikota Kediri, Selasa (13/10/2009).
"Sekarang tinggal menunggu pengesahan dari PSSI, Pak. Kita sudah kirimkan usulan ke BLI dan secara tegas CEO Joko Driyono menyetujuinya dan sedang menyampaikan usulan serupa ke PSSI," ungkap Barnadi di depan puluhan wartawan.
Kontan informasi yang di kalangan manajemen disebut rahasia tersebut, disambut pertanyaan bertubi-tubi dari wartawan. Termasuk di antaranya terkait deal kerjasama untuk menjadi sponsor utama. Menyikapi hal ini, Barnadi membenarkan melalui bahasa tubuh dengan menganggukkan kepalanya.
Ditanya mengani kompensasi yang diberikan Gudang Garam untuk Persik, diakuinya kemungkinan dalam bentuk dana segar. "Kemungkinan uang. Tapi kepastiannya menunggu persetujuan dari PSSI," ungkap Barnadi.
Sementara kompensasi yang diberikan Persik, selain dalam penyematan nama di belakang nama Persik, juga dilakukan dengan pemasangan logo Gudang Garam di bagian dada kostum pemain.
"Di sini, nanti ada logonya Gudang Garam. Mungkin besar karena memang satu-satunya," ujar Barnadi sambil memeragakan adanya logo di dadanya.
Terkait benturan sponsor antara ISL dan Persik Kediri dengan sama-sama menggunakan produk rokok, Barnadi mengaku tidak masalah. Menurutnya, PT Liga Indonesia saat ini telah memberikan keleluasaan, sebagai bentuk dukungan klub mandiri dan tidak bergantung pada pendanaan APBD. Untuk saat ini, satu-satunya sponsor yang dimiliki Persik adalah dari perusahaan apparel Lotto dalam bentuk penyediaan kostum, sepatu dan segala kebutuhan pemain lainnya.
Namun klaim Persik tersebut dibantah oleh Gudang Garam. Wakil Direktur Bidang SDM dan Pelayanan Umum PT Gudang Garam Slamet Boediono mengaku hingga saat ini belum terdapat hubungan kerjasama antara Persik dan perusahaan tempatnya bekerja.
"Lha saya tahunya justru dari Anda. Kapan itu disampaikan, saya kok malah belum tahu," tanya Slamet saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.
Seusai dijelaskan asal muasal kabar tersebut, Slamet tetap meyampaikan bantahannya.
"Dulu, Pak Wali (Walikota Kediri) memang pernah menyinggung soal itu, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasannya. Sejauh ini saya juga belum pernah melihat penawaran, entah dalam bentuk proposal atau surat resmi ke kami dan kami tegaskan memang belum ada jalinan kerjasama di antara kami," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar